Departemen Pendidikan PPMI Pakistan bersama Sinergi Linear Adakan Diskusi Perihal Runtuhnya Rezim Basyar Al- Asad di Syria
IIUI Islamabad, 9 Desember 2024. – Menjadi pembicaran panas
di seluruh antero dunia akhir-akhir ini. Rezim tangan besi Syria Basyar Al-
Asad tumbang serta porak poranda setelah hegemoni mereka terhadap Syria lebih
dari 1 dekade.
Ini menjadi isu
hangat yang muncul di seluruh media, baik cetak maupun elektronik. Mengapa bisa
rezim tangan besi yang sudah berkuasa lebih dari 1 dekade luluh lantah ? Siapa
dalang yang menjadi pemberontakan ini ? Maka, dengan cepat Departemen
Pendidikan PPMI Pakistan merespon, bekerjasama dengan Sinergi Linear, Senat Fakultas
Hubungan Internasional, mengadakan
diskusi perihal keruntuhan rezim tersebut, serta apa efek domino yang akan ditimbulkan
bagi Timur Tengah.
Diskusi yang
dilaksakan di Kings Cafe secara luring ini begitu panas, meskipun cuaca
Islamabad malam itu mencapai suhu 6 derajat celcius. Lizikri sebagai utusan
dari Sinergi Linear menjelaskan dengan gambalang, alasan terjadinya konflik
tersebut, “Jikalau kita perhatikan, konflik di Syria termasuk konflik yang bersumber
dari banyak masalah, tak hanya bermuara kepada satu akar masalah saja, keikutsertaan
Turki, Rusia, Bahkan Amerika menjadi beberapa faktor dari banyaknya konflik
yang terjadi di Syria ini” ujar Lizikri pada saat membuka diskusi malam itu.
“Setelah
kejatuhan dari rezim tangan besi Basyar Al- Asad, banyak statement yang
bermunculan dari kepala negara kawasan Timur Tengah, diantaranya Raja Jordan
yang berjanji akan membantu Syria untuk menyusun new goverment mereka.”
Ujar Jazuli sebagai pemantik pada malam itu.
Beberapa kali
pula Jazuli sebagai pemantik dalam diskusi itu melemparkan umpan kepada para
peserta agar diskusi dapat berjalan secara dua arah. Para peserta pun sangat
antusias, jiwa yang bergejolak akan keingintahuan perihal konflik tersebut mampu
menembus suhu dingin malam itu.
Acara yang dihadiri
oleh 32 warga PPMI ini berlangsung selama kurang lebih 2 jam dan dipenuhi
dengan dialektika yang begitu asyik antara pemateri dan seluruh peserta.
Harapannya,
semoga diskusi-diskusi terbuka dapat diadakan lebih sering kedepannya. Bukan
hanya membahas isu politik serta konflik internasional, namun juga bisa
dikembangkan ke permasalahan- permasalahan terkait keagamaan dan lain lain.
Reporter :
Farhan Aflah Abdillah
Fotografer : Danis Fathi
Komentar
Posting Komentar