PPMI Berkolaborasi dengan Fatayat NU Pakistan, PCIA Pakistan dan IKPM Meriahkan KBRI Islamabad dengan Peringatan Hari Ibu: Perempuan Beraksi, Dunia Bertransformasi
Reporter: Innas Lubis –
Islamabad-, Ahad, 22 Desember 2024 adalah momen
perayaan Hari Ibu Nasional. PPMI, Fatayat NU Pakistan, PCIA Pakistan dan IKPM dengan
semangat kasih sayang dan cinta terhadap ibu, meriahkan KBRI Islamabad dengan
perayaan hari ibu. Tema yang diambil adalah: “Perempuan Beraksi, Dunia
Bertransformasi.” Diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang syahdu,
surat Luqman ayat 14-16 tentang berbakti kepada kedua orangtua, acara
dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia Hari Ibu, yakni Rosita Hairiyah
yang mengusung tema Hari Ibu: Perempuan Beraksi, Dunia Bertransformasi.
Acara Hari Ibu Ini dihadiri oleh para
Mahasiswi dan Ibu-Ibu DWP (Dharma Wanita Persatuan) Islamabad Pakistan, Selain
itu PPMI Pakistan mengundang Bapak Rahmat selaku Kuai KBRI Islamabad untuk
menyampaikan sambutannya. Beliau menyampaikan sambutan berupa antusiasnya yang
luar biasa terhadap gebrakan acara yang diadakan ini. Beliau menekankan bahwa,
tidaklah ada perbedaan antara laki-laki dan Perempuan dalam mendapatkan hak
berkarya dan pendidikan. Beliau juga bercerita, ketika beliau dan keluarganya akan kembali ke
Indonesia, salah seorang tetangganya di Amerika khawatir terhadap anak-anak perempuan
beliau, jika terjadi kesenjangan hak antara laki-laki dan Perempuan atau budaya
patriarki yang saat ini masih terjadi di beberapa negara muslim. Iapun
menghkhawatirkan jika Indonesia penganut budaya patriarki tersebut.
Beliau menjawab dengan membanggakan budaya
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, kami sudah memiliki presiden wanita
pertama yaitu Megawati Soekarno Putri, sebagai Presiden ke-5 Negara Republik
Indonesia. Sedangkan di Amerika belum ada Presiden Wanita. Maka dari segi
penerapan dalam hal kesetaraan hak dan pendidikan antara laki-laki dan perempuan,
Indonesia bukanlah negara penganut patriarki. Selain Itu dalam catatan Sejarah,
semangat kemerdekaan Indonesia juga salah satunya disiasati oleh para tokoh wanita
hebat, yaitu dengan adanya Kongres Perempuan Pertama di tahun 1928, menyatukan berbagai
organisasi perempuan dari seluruh Nusantara untuk memperjuangkan kesetaraan, pendidikan,
dan peran perempuan dalam pembangunan bangsa. Maka dari itu Presiden Soeharto pada tahun 1959 menetapkan perayaan Hari Ibu
ini sebagai hari bersejarah yang bisa dirayakan setiap tahunnya.
Acara semakin berkesan karena diisi dengan
berbagai macam rangkain penampilan dari para Mahasiswi yang berada di
Islamabad. Mulai dari lagu tentang ibu, puisi, bahkan drama dan tapak sucipun
dihadirkan oleh mahasiswi-mahasiswi yang menggambarkan kreatifitas karya
cemerlang wanita-wanita hebat calon ibu masa depan. Selain itu acara ini juga
dihadiri oleh beberapa ibu-ibu dari para mahasiswi yang menyaksikan secara
daring. Suasana semakin haru saat salah satu ibu dari Ananda Syifa Azizah,
menyampaikan pesan-pesan cinta seorang ibu kepada anaknya.
Kemudian di season kedua terdapat
acara inti yaitu “Sarasehan Spesial Hari Ibu,” yang di Isi oleh Narasumber
Ibu-Ibu Hebat. Ibu Farah Mayuni beliau lulusan BS Tafsir di IIUI dan
melanjutkan MA nya juga di Pakistan, dan
Ibu Ni’matul Mushoffa merupakan istri dari Bapak Rahmat, menyelesaikan studi Magisternya
jurusan Psikologi di Universitas Airlangga. edisi sharing session ini,
membahas bagaimana menjadi seorang ibu dan istri yang tetap bisa berkarya serta
bersekolah tinggi. Pesan dari Ibu Farah, “Untuk menjadi seorang Ibu yang hebat
harus memiliki tawakkal yang tinggi kepada Allah.” Dan pesan dari Ibu Ni’mah, “Sebelum
menjadi ibu yang baik, maka kita harus menjadi pasangan yang baik, kemudian
sebelum menjadi pasangan yang baik maka kita harus menjadi pribadi yang baik
terlebih dahulu atau memiliki pribadi yang sehat. Pribadi yang sehat adalah: orang
yang bisa mengenali kebutuhan dirinya, bisa mengkomunikasikan kebutuhannya, dan
dia bisa menegakkan batasan diri. Dan untuk bisa sehat secara mental, maka
harus mengurangi interaksi berlebih pada media sosial.”
Komentar
Posting Komentar